Tuesday, 10 May 2011

Tanggapan Atas Laporan Human Rights Wacth Senin, 06 Desember 2010 09:08 Administrator



DEWAN DA’WAH TANGGAPI LAPORAN HRW
Sehubungan dengan laporan hasil penelitian Human Right Wacth (HRW)  yang sebagian isinya dipublikasi di Harian Serambi Indonesia (3 Desember 2010) dengan Judul “HRW: Qanun Khalwat melanggar HAM”, maka Dewan Da’wah memberikan beberapa tanggapan:

1.      Salah satu point dari Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia bahwa setiap manusia dijamin untuk bebas beragama dan melaksanakan keyakinan agamanya, yang ini juga dijamin oleh UUD 1945 tentang kebebasan beragama dan melaksanakan keyakinan agamanya,  sehingga pelaksanaan Syariat Islam di Aceh (secara legal formal telah diamanahkan oleh Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia), dalam baik dalam dimensi privat dan publik merupakan pengejawantahan dari kebebasan beragama. Oleh karena itu tuduhan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan meminta untuk qanun-qanun tentang khalwat dan aturan menggunakan pakaian Islami harus dibekukan dan dicabut oleh Juru bicara HRW, Christien Broecker, menjadi tidak beralasan.

2.      Dari empat kasus yang dijadikan ilustrasi dalam laporan HRW, sehingga berkesimpulan telah terjadi pelanggaran HAM dan merekomendasikan untuk mencabut kedua qanun yang disebut diatas, secara metodologi juga, masih dapat dipertanyakan, karena dengan hanya empat kasus tersebut dan dengan mewawancara 80 orang di lima kabupaten/kota dalam waktu dua bulan (April-Mei 2010) serta korespondensi via telepon satu bulan (September 2010) apakah sudah cukup representatif membuat kesimpulan tersebut. Terlebih lagi orang-orang yang diwawancarai sepertinya tidak berimbang antara yang pro dan kontra dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh (karena tidak dipublish nama-nama responden secara lengkap). Jadi ini itu sifatnya lebih kasuistik dan kejadian itu sendiri tidak dikehendaki juga terjadi dalam proses penegakan qanun.[1]
3.      Adanya pelanggaran dalam proses penegakan qanun diakui sebagai bagian dari kelemahan, sebagaimana juga diakui oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Prof. Dr. Rusydi Ali Muhammad. Tetapi kelemahan itu jangan dijadikan alasan untuk menolak pelaksanaan qanun-qanun syariat di Aceh. Yang diperlukan adalah upaya perbaikan-perbaikan yang komprehensif  dan signifikan. Jangan seperti kata pepatah “ gara-gara ada tikus dilumbung padi, lumbung padinya yang dibakar”.
4.      Kami kira manusiawi, dan  didunia  manapun serta dalam sistem hukum apapun selalu saja ada kelemahan dan ekses negatif akibat dari diterapkannya sebuah produk hukum. Hal yang sama juga terjadi di Aceh dan belahan dunia lain, seperti yang terjadi dengan tawanan bawah tanah terhadap muslim di Guantanamo, invasi negara-negara barat dibawah komando AS terhadap beberapa negara kaum muslimin.. Untuk itu yang diperlukan upaya-upaya perbaikan secara terus menetrus untuk menuju kepada kesempurnaan.
5.      Konsekwensi ketika sudah memilih Islam sebagai agama, maka suka tidak suka aturan hukum-hukum agama tersebut harus diberlakukan kepada yang bersangkutan. Dan ini sangat selaras dengan kebebasan beragama. Baru melanggar HAM kalau kepada pemeluk agama selain Islam dipaksakan untuk menggunakan hukum Islam., dan tidak aturan yang akan jalan kalau tidak diawali dengan ketegasan dan sanksi..
6.      Kepada pihak pemerintah baik di Aceh maupun di Pusat agar dapat memberikan jawaban dan klarifikasi yang profesional dan proposional terhadap laporan HRW. Karena beberapa rekomendasi mereka sepertinya sudah terlalu jauh ‘mencampuri” urusan keyakinan agama seseorang dan kekuasaan sebuah bangsa.

Banda Aceh, 3 Desember 2010
Pengurus Dewan Da’wah Aceh,



Bismi Syamaun
Pj. Ketua Umum


[1] Laporan ini berdasarkan pada penelitian Human Rights Watch di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Langsa dan Meulaboh, Aceh, dan Jakarta pada bulan April dan Mei 2010 dan penelitian lanjutan melalui korespondensi dan telepon selama bulan September. Human Rights Watch melakukan wawancara mendalam dengan lebih dari 80 orang, termasuk 11 perempuan dan seorang perempuan transjender yang mengalami pelanggaran-pelanggaran dalam penerapan Syariah, dan lima (5) perempuan, tiga (3) laki-laki dan seorang perempuan transjender yang menyaksikan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Kami berbicara dengan tiga (3) laki-laki yang berpartisipasi dalam satu atau lebih kejadian dimana anggota masyarakat menangkap orang-orang yang dicurigai melakukan “perbuatan bersunyi-sunyian,” lima (5) saksi kejadian serupa, dan empat (4) perempuan korban kejadian serupa. Human Rights Watch juga berbicara dengan lima (5) perwakilan organisasi internasional yang bekerja di Banda Aceh, Aceh, di Jakarta, 32 aktivis masyarakat sipil setempat, dan 33 orang lainnya, termasuk 29 perempuan dan empat (4) perempuan transjender, tentang pendapat mereka terkait penerapan hukum Syariah di Aceh. Kami menyebarkan kuisioner rinci melalui email dan dengan bantuan para aktivis masyarakat sipil di Aceh tentang pendapat dan pengalaman pribadi terkait penerapan hukum Syariah dan menerima 48 respon. Human Rights Watch mengadakan wawancara dengan empat (4) petugas polisi di Banda Aceh dan Meulaboh dan dua (2) petugas Dinas Syariat Islam di tingkat provinsi. Kami juga berbicara dengan Wakil Gubernur Aceh, juru bicara DPR Aceh, dan dua (2) ulama di IAIN Al-Raniry. (lebih lengkap baca di http://www.hrw.org/en/node/94464/section/14) .
 

Sebuah Lembaga Pendidikan Dituduh Lakukan 'Propaganda Islam' di Sekolah



ISLAM AGAMAKU - Shabbir Mansuri boleh jadi telah menjadi orang pertama yang peduli dengan pendidikan Islam bagi warga Amerika setelah seorang putrinya pulang kerumah dari sekolah dengan membawa sebuah buku yang yang tidak tepat dalam menjelaskan cara keluarga Muslim beribadah.

Dilain waktu ia menemukan buku lain yang menggunakan ilustrasi seekor unta untuk menggambarkan Islam dari masa ke masa.
Kecewa dengan standar nasional dan negara dalam hal sejarah, membuat Mansuri mendirikan sebuah dewan pendidikan Islam pada tahun 1990. Sebuah lembaga nirlaba, yang sekarang bernama "Institute on Religion and Civic Values (IRCV)" dan berbasis di Fountain Valley. Lembaga ini telah bekerja sama dengan para pendidik, penerbit dan pembuat kebijakan untuk memberikan perspektif yang benar berkaitan dengan materi-materi pendidikan yang berhubungan dengan seluruh agama-agama dunia.
Selama bertahun-tahun Mansuri menjadi terbiasa untuk keterbukaan lembaga dan keyakinannya terhadap publik. Namun sekarang ia menghadapi protes oleh aktivis lokal yang mengkhawatirkan tentang keterlibatannya dengan "propaganda Islam" di ruang kelas dan mengkaitkan hal tersebut dengan sekolah di distrik Fountain Valley, yang telah menyewakan ruang kantor kepadanya sejak tahun 1993.
Seorang anggota dari Mission Viejo lembaga nasional yang mengadvokasi perlawanan terhadap ancaman dari 'Islam Radikal', telah dua kali dalam sebulan ini memberi peringatan kepada kepala sekolah Fountain Valley School. Mereka mempresentasikan sebuah laporan yang berjudul "Islam in America's Classrooms: History or Propaganda", yang mengambil contoh sebuah buku yang diduga menyampaikan propaganda Islam dan mengindentifikasi Mansuri serta organisasinya sebagai pelaku kejahatan.
"Mereka adalah lembaga utama yang memberitahukan buku apa yang harus dipakai berkaitan dengan Islam, menjual bahan-bahan pelajaran ke sekolah, memberikan pendidikan terhadap guru-guru dan memberi mereka materi pendidikan untuk pelajaran di kelas," kata Al Rowley seorang anggota dari Mission Viejo."Materi-materi pelajaran yang masuk ke dalam kelas tanpa ada pemerikasaan yang biasa dilakukan."
Mansuri dengan tegas menolak atas tuduhan bahwa lembaganya telah melobi pihak sekolah untuk mengindoktrinasi Islam di sekolah tersebut. Dia mendirikan lembaganya tersebut untuk mengambil bagian dalam diskusi dan meningkatan kemajuan pendidikan Amerika, bukan untuk mengkampanyekan agenda tertentu.
"IRCV telah diakui di masyarakat dalam urusan pengajaran mengenai agama-agama dunia," kata Mansuri."Hal ini memang merupakan konsen kami sejak lama berkaitan dengan kebebasan beragama, pluralisme agama dan praktek dari keimanan dalam kerangka sosial masyarakat."
"Saya bisa memahami aspek sejarah dari ketakutan mereka itu karena Islam adalah sebuah agama yang menentang ketuhanan Yesus Kristus," katanya. "Sejak peristiwa 9/11, menambah kompleksitas ketakutan mereka."

Muhammad Shohib MA, Nikmat Menjadi Pelayan Al Qur'an



ISLAM AGAMAKU - Kumandang adzan membahana, yang bergema hingga sudut-sudut kantor Lajnah Pentashihan Al Qur'an. Bergegas, para hafidz yang sedang sibuk bekerja, meninggalkan aktivitasnya, untuk kemudian mengambil air wudlu.

Mereka pun melaksanakan shalat fardlu berjamaah. Dan di antara mereka, tak ketinggalan Drs H Muhammad Shohib MA, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an. Dengan khusyu', mereka pun berserah diri di hadapan Allah SWT.
Itulah salah satu kenikmatan yang dirasakan oleh Muhammad Shohib, dalam keseharian menekuni bidang profesinya. Mereka, para pentashih Al Qur'an, punya tradisi yang lazim disebut da-imulwudlu, atau senantiasa menjaga wudlu.
Dirinya mengaku senang dan bahagia, setiap kali melihat kebiasaan teman-teman di tempat kerjanya. Begitu adzan terdengar, apapun yang sedang dikerjakan, langsung ditinggalkan, untuk selanjutnya berwudlu sebelum melaksanakan shalat jamaah.
"Ini nikmat yang sungguh luar biasa," katanya.
Ada lagi rutinitas yang selalu dikerjakan. Itu ketika hari Jumat tiba. Sebelum tiba waktu shalat Jumat, bila di masjid-masjid akan diputar bacaan Al Qur'an dari kaset, maka di kantor ini, para pegawailah yang membacakan langsung kalam Ilahi.
"Alhamdulillah, kebanyakan yang bekerja di lajnah ini adalah hafidz," jelas dia.
Muhammad Shohib sendiri telah menekuni bidang pentashihan selama lebih 25 tahun. Waktu yang tidak bisa dibilang sebentar ini, tentu bukan tanpa kiat untuk dilalui dengan sukses.
Nah, apa rahasianya? Menurutnya, selama bekerja pada profesi ini, dirinya selalu menempatkan diri sebagai khadimul Al Qur'an. Khadim dalam bahasa Indonesia adalah pelayan.
Tapi, "Saya merasa bahagia, bersyukur bergelut setiap hari dengan Al Qur'an," kata Muhammad Shohib. Dan ia pun ingin berbagi kebahagiaan itu, maka diajaklah teman-temannya untuk memosisikan diri sebagai khadimul Qur'an (pelayan Al Qur'an) pula.
Khadimul di sini adalah yang mutawadhi'u (rendah hati) terhadap Al Qur'an. Maka itu, dalam keseharian, dia dan rekan yang lain, selalu 'bersama' Al Qur'an, berusaha berperilaku sesuai tuntunan Al Qur'an.
Dengan begitu, dia berharap, ada dampak yang dirasakan dari ketekunan mentashih Al Qur'an yang selama ini digeluti. Diakui, secara spiritual, dampak Al Qur'an sungguh besar kepada perilaku. "Saya mendapatkan kepuasaan batin," ungkapnya, penuh syukur.
Itulah pengalaman batin yang dirasakan selama lebih 25 tahun menekuni bidang pentashihan Al Qur'an. Secara umum, ada kedamainan di dalam hati, juga istikomah sekaligus ketenangan batin.
"Karena bagi seorang hamba Allah SWT, yang diharapkan adalah kedamaian batin. Saya merasa damai sekali," ucap dia.
Lantas, apa hikmah terbesar yang dirasakan dari Al Qur'an? "Pertama, sabar. Yang kedua, berpikir positif. Jadi kalau ada sesuatu yang tidak sesuai harapan, kita bertawakkal. Yakinlah di balik itu ada rahasia Allah SWT," katanya.
Kadang, di sela-sela pentashihan, ayah empat anak ini juga menyempatkan membaca Al Qur'an. Pada saat itulah, dia kerap menemukan sentuhan dan hidayah dari Al Qur'an.
"Saya merasa, yang paling penting bagi seseorang dalam menjalani hidup ini adalah dengan kedamaian, istikomah dan ketenangan batin tadi," ujarnya menambahkan.
Apa yang membuat dirinya merasa tenang adalah karena produk yang dihasilkan dari Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an, jelas-jelas dimanfaatkan orang banyak. Sedikit saja ada kelalaian, maka akan sangat merugikan banyak orang.
"Karena itulah, pekerjaan ini memelukan kehati-hatian yang sangat tinggi dan konsentrasi penuh," ungkap dia lagi.
Hanya saja, Muhammad Shohib mengingatkan agar diri jangan takabbur, jangan sekali-kali mengatakan yang sudah dilakukan, pasti bermanfaat. Di sinilah, tegasnya, pentingnya filosofi hidup rajulun mutawadhi'u (menjadi orang yang rendah hati).

Awas SMS Kristenisasi



ISLAM AGAMAKU -
 Assalamu'alaikum Pak Ustadz, Isteri saya menerima SMS nyasar dari seorang Nasrani, yang tentunya mengajak untuk memasuki agamanya, karena merasa terganggu dengan SMS tersebut, maka isteri saya membalas bahwa SMS nya salah alamat, namun justru oleh sebab itu, maka malah dikirimi berkali-kali (sampai 5 kali). Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami menyarankan untuk tidak dibalas lagi, kalau kita tidak mungkin untuk memahami secara mendalam, nanti malah diserang terus.
Dalam SMS nya yang bersangkutan merujuk juga beberapa ayat Al Qur'an, dan selengkapnya SMS dan terjemahan ayat Al Qur'an dimaksud kami sampaikan kepada Ustadz sebagamana dibawah ini (namanya SMS, maka susunan huruf-hurufnya disingkat-singkat, namun masih bisa dipahami) :

SMS dari HP No. : 085297316898 sebanyak 5 kali (A s/d E)
A. ucapkanlh bp-guruq bayar piutang mu, dlm bentuk , ajari-slmtkn, smw-umt mnsia s”dunia, klrg krbtq,n aq, mrd-mu, pd wkt”engkau” dtng sbg “raja,T,Q! raja-q , yesus kristus amin

B. ket,2”n”ptjuk2 mngenai raja yesus kristus d”dlm alq.n :hdts—
01. org nasrani shbt dkt org mslm (qs5 al maaidh 82)
02. muh. Saw lbh dkt dgn rj yk. Dnia n akhirt (hsb 1501)
03 s”s”org t”pndng bragma bila tdk mnegkkn ajarn2 taurt n injl (qs al maaidh 68)
04 rj yk wft n d”angkat, pngkut2 rj yk, d”ats org kafir hngga hr kiamt (qs.3 ali imraan 55)
05 kafir mnolak rj yk (qs 4 an nissa 156)
06. rj yk suci ta brdosa (qs 19 maryam 19) rj yk ta d”sentuh setan (hsb 1493)
07. hnya rj yk

C. sadarilh “hai” sdr aq “brtobatlh, janganlh “mnyembh” patung” bt htm, hjrul aswd “dewa, brhla” Allah, bukan tuhan, tapi temnny setan-pnpu , iblis, raja yesus kristus mnylmtkn qt

D. pa” davson!ta”bawa” agama, tapi, brta-kslmtn! Tuhan brutng unt mnylmtkn smw umt-mns, jg slruh- klrg- krbt “anda smw “k”.sorga “k” pndoa !grtz, trktt / bk2rhn.smskn nm almt ,mu!

E. Motiv : spya “kerajaan sorgawi penuh dgn “jiwa2, bila prlu “nrka tu kosong, jd “kami , siap mmtuskn- ktriktn “siapa sj, trmsuk dgn “anda-s” klrg dgn iblis, demi “kslmtn manusia

Terjemahan Al Quran yang ditunjuk B tersebut diatas :

Al Maidah : 82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Al Maidah : 68 Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Ali Imran : 55 (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

An Nissa : 156 Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Maryam : 19 Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

Demikian disampaikan, barangkali Ustadz bisa memuat tanggapannya, dan wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surat Kabar Israel Bongkar Skandal Seks di Kalangan Rabbi Yahudi



ISLAM AGAMAKU - Beberapa surat kabar yang terbit Israel baru-baru ini menurunkan berita skandal kejahatan seksual yang terjadi di dalam sekolah-sekolah agama dan di kalangan para Rabbi Yahudi.

Harian Haaretz (10/5), misalnya, melansir skalndal kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang Rabbi Yahudi terhadap tiga orang siswa didikannya. Tak disebutkan secara jelas bagaimana detail kejahatan seksual yang dilakukan Gibrail.
Dan Gibrail, nama Rabbi tersebut, didkawa telah melakukan pelecehan seksual terhadap murid-murid pengajian agamanya. Pengadilan kota Tel Aviv pun mengganjar Gibrail dengan hukuman dua setengah tahun penjara.
Diturunkan oleh Haatez, Gibrail adalah seorang Rabbi yang berasal dari daerah Harteslia, Israel. Ia membujuk ketiga bocah siswanya agar mau pergi ke tempat yang jauh bersamanya, lalu menyuruh mereka menenggak minuman keras, dan melakukan perbuatan yang tak seharusnya di tengah-tengah hilangnya kesadaran mereka.
Haaretz juga mengabarkan, seorang Rabbi Yahudi dari daerah Ptah Takfa, Israel, kini tengah menjalani proses hukum. Ia dituntut oleh seorang gadis yang pernah menjadi siswinya, juga dengan tuduhan pencobaan pemerkosaan.
Surat kabar terkemuka Israel itu juga menurunkan berita terkait fenomena seks menyimpang di kalangan Rabbi perempuan Yahudi di Israel.