Tuesday, 10 May 2011

Tanggapan Atas Laporan Human Rights Wacth Senin, 06 Desember 2010 09:08 Administrator



DEWAN DA’WAH TANGGAPI LAPORAN HRW
Sehubungan dengan laporan hasil penelitian Human Right Wacth (HRW)  yang sebagian isinya dipublikasi di Harian Serambi Indonesia (3 Desember 2010) dengan Judul “HRW: Qanun Khalwat melanggar HAM”, maka Dewan Da’wah memberikan beberapa tanggapan:

1.      Salah satu point dari Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia bahwa setiap manusia dijamin untuk bebas beragama dan melaksanakan keyakinan agamanya, yang ini juga dijamin oleh UUD 1945 tentang kebebasan beragama dan melaksanakan keyakinan agamanya,  sehingga pelaksanaan Syariat Islam di Aceh (secara legal formal telah diamanahkan oleh Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia), dalam baik dalam dimensi privat dan publik merupakan pengejawantahan dari kebebasan beragama. Oleh karena itu tuduhan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan meminta untuk qanun-qanun tentang khalwat dan aturan menggunakan pakaian Islami harus dibekukan dan dicabut oleh Juru bicara HRW, Christien Broecker, menjadi tidak beralasan.

2.      Dari empat kasus yang dijadikan ilustrasi dalam laporan HRW, sehingga berkesimpulan telah terjadi pelanggaran HAM dan merekomendasikan untuk mencabut kedua qanun yang disebut diatas, secara metodologi juga, masih dapat dipertanyakan, karena dengan hanya empat kasus tersebut dan dengan mewawancara 80 orang di lima kabupaten/kota dalam waktu dua bulan (April-Mei 2010) serta korespondensi via telepon satu bulan (September 2010) apakah sudah cukup representatif membuat kesimpulan tersebut. Terlebih lagi orang-orang yang diwawancarai sepertinya tidak berimbang antara yang pro dan kontra dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh (karena tidak dipublish nama-nama responden secara lengkap). Jadi ini itu sifatnya lebih kasuistik dan kejadian itu sendiri tidak dikehendaki juga terjadi dalam proses penegakan qanun.[1]
3.      Adanya pelanggaran dalam proses penegakan qanun diakui sebagai bagian dari kelemahan, sebagaimana juga diakui oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Prof. Dr. Rusydi Ali Muhammad. Tetapi kelemahan itu jangan dijadikan alasan untuk menolak pelaksanaan qanun-qanun syariat di Aceh. Yang diperlukan adalah upaya perbaikan-perbaikan yang komprehensif  dan signifikan. Jangan seperti kata pepatah “ gara-gara ada tikus dilumbung padi, lumbung padinya yang dibakar”.
4.      Kami kira manusiawi, dan  didunia  manapun serta dalam sistem hukum apapun selalu saja ada kelemahan dan ekses negatif akibat dari diterapkannya sebuah produk hukum. Hal yang sama juga terjadi di Aceh dan belahan dunia lain, seperti yang terjadi dengan tawanan bawah tanah terhadap muslim di Guantanamo, invasi negara-negara barat dibawah komando AS terhadap beberapa negara kaum muslimin.. Untuk itu yang diperlukan upaya-upaya perbaikan secara terus menetrus untuk menuju kepada kesempurnaan.
5.      Konsekwensi ketika sudah memilih Islam sebagai agama, maka suka tidak suka aturan hukum-hukum agama tersebut harus diberlakukan kepada yang bersangkutan. Dan ini sangat selaras dengan kebebasan beragama. Baru melanggar HAM kalau kepada pemeluk agama selain Islam dipaksakan untuk menggunakan hukum Islam., dan tidak aturan yang akan jalan kalau tidak diawali dengan ketegasan dan sanksi..
6.      Kepada pihak pemerintah baik di Aceh maupun di Pusat agar dapat memberikan jawaban dan klarifikasi yang profesional dan proposional terhadap laporan HRW. Karena beberapa rekomendasi mereka sepertinya sudah terlalu jauh ‘mencampuri” urusan keyakinan agama seseorang dan kekuasaan sebuah bangsa.

Banda Aceh, 3 Desember 2010
Pengurus Dewan Da’wah Aceh,



Bismi Syamaun
Pj. Ketua Umum


[1] Laporan ini berdasarkan pada penelitian Human Rights Watch di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Langsa dan Meulaboh, Aceh, dan Jakarta pada bulan April dan Mei 2010 dan penelitian lanjutan melalui korespondensi dan telepon selama bulan September. Human Rights Watch melakukan wawancara mendalam dengan lebih dari 80 orang, termasuk 11 perempuan dan seorang perempuan transjender yang mengalami pelanggaran-pelanggaran dalam penerapan Syariah, dan lima (5) perempuan, tiga (3) laki-laki dan seorang perempuan transjender yang menyaksikan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Kami berbicara dengan tiga (3) laki-laki yang berpartisipasi dalam satu atau lebih kejadian dimana anggota masyarakat menangkap orang-orang yang dicurigai melakukan “perbuatan bersunyi-sunyian,” lima (5) saksi kejadian serupa, dan empat (4) perempuan korban kejadian serupa. Human Rights Watch juga berbicara dengan lima (5) perwakilan organisasi internasional yang bekerja di Banda Aceh, Aceh, di Jakarta, 32 aktivis masyarakat sipil setempat, dan 33 orang lainnya, termasuk 29 perempuan dan empat (4) perempuan transjender, tentang pendapat mereka terkait penerapan hukum Syariah di Aceh. Kami menyebarkan kuisioner rinci melalui email dan dengan bantuan para aktivis masyarakat sipil di Aceh tentang pendapat dan pengalaman pribadi terkait penerapan hukum Syariah dan menerima 48 respon. Human Rights Watch mengadakan wawancara dengan empat (4) petugas polisi di Banda Aceh dan Meulaboh dan dua (2) petugas Dinas Syariat Islam di tingkat provinsi. Kami juga berbicara dengan Wakil Gubernur Aceh, juru bicara DPR Aceh, dan dua (2) ulama di IAIN Al-Raniry. (lebih lengkap baca di http://www.hrw.org/en/node/94464/section/14) .
 

Sebuah Lembaga Pendidikan Dituduh Lakukan 'Propaganda Islam' di Sekolah



ISLAM AGAMAKU - Shabbir Mansuri boleh jadi telah menjadi orang pertama yang peduli dengan pendidikan Islam bagi warga Amerika setelah seorang putrinya pulang kerumah dari sekolah dengan membawa sebuah buku yang yang tidak tepat dalam menjelaskan cara keluarga Muslim beribadah.

Dilain waktu ia menemukan buku lain yang menggunakan ilustrasi seekor unta untuk menggambarkan Islam dari masa ke masa.
Kecewa dengan standar nasional dan negara dalam hal sejarah, membuat Mansuri mendirikan sebuah dewan pendidikan Islam pada tahun 1990. Sebuah lembaga nirlaba, yang sekarang bernama "Institute on Religion and Civic Values (IRCV)" dan berbasis di Fountain Valley. Lembaga ini telah bekerja sama dengan para pendidik, penerbit dan pembuat kebijakan untuk memberikan perspektif yang benar berkaitan dengan materi-materi pendidikan yang berhubungan dengan seluruh agama-agama dunia.
Selama bertahun-tahun Mansuri menjadi terbiasa untuk keterbukaan lembaga dan keyakinannya terhadap publik. Namun sekarang ia menghadapi protes oleh aktivis lokal yang mengkhawatirkan tentang keterlibatannya dengan "propaganda Islam" di ruang kelas dan mengkaitkan hal tersebut dengan sekolah di distrik Fountain Valley, yang telah menyewakan ruang kantor kepadanya sejak tahun 1993.
Seorang anggota dari Mission Viejo lembaga nasional yang mengadvokasi perlawanan terhadap ancaman dari 'Islam Radikal', telah dua kali dalam sebulan ini memberi peringatan kepada kepala sekolah Fountain Valley School. Mereka mempresentasikan sebuah laporan yang berjudul "Islam in America's Classrooms: History or Propaganda", yang mengambil contoh sebuah buku yang diduga menyampaikan propaganda Islam dan mengindentifikasi Mansuri serta organisasinya sebagai pelaku kejahatan.
"Mereka adalah lembaga utama yang memberitahukan buku apa yang harus dipakai berkaitan dengan Islam, menjual bahan-bahan pelajaran ke sekolah, memberikan pendidikan terhadap guru-guru dan memberi mereka materi pendidikan untuk pelajaran di kelas," kata Al Rowley seorang anggota dari Mission Viejo."Materi-materi pelajaran yang masuk ke dalam kelas tanpa ada pemerikasaan yang biasa dilakukan."
Mansuri dengan tegas menolak atas tuduhan bahwa lembaganya telah melobi pihak sekolah untuk mengindoktrinasi Islam di sekolah tersebut. Dia mendirikan lembaganya tersebut untuk mengambil bagian dalam diskusi dan meningkatan kemajuan pendidikan Amerika, bukan untuk mengkampanyekan agenda tertentu.
"IRCV telah diakui di masyarakat dalam urusan pengajaran mengenai agama-agama dunia," kata Mansuri."Hal ini memang merupakan konsen kami sejak lama berkaitan dengan kebebasan beragama, pluralisme agama dan praktek dari keimanan dalam kerangka sosial masyarakat."
"Saya bisa memahami aspek sejarah dari ketakutan mereka itu karena Islam adalah sebuah agama yang menentang ketuhanan Yesus Kristus," katanya. "Sejak peristiwa 9/11, menambah kompleksitas ketakutan mereka."

Muhammad Shohib MA, Nikmat Menjadi Pelayan Al Qur'an



ISLAM AGAMAKU - Kumandang adzan membahana, yang bergema hingga sudut-sudut kantor Lajnah Pentashihan Al Qur'an. Bergegas, para hafidz yang sedang sibuk bekerja, meninggalkan aktivitasnya, untuk kemudian mengambil air wudlu.

Mereka pun melaksanakan shalat fardlu berjamaah. Dan di antara mereka, tak ketinggalan Drs H Muhammad Shohib MA, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an. Dengan khusyu', mereka pun berserah diri di hadapan Allah SWT.
Itulah salah satu kenikmatan yang dirasakan oleh Muhammad Shohib, dalam keseharian menekuni bidang profesinya. Mereka, para pentashih Al Qur'an, punya tradisi yang lazim disebut da-imulwudlu, atau senantiasa menjaga wudlu.
Dirinya mengaku senang dan bahagia, setiap kali melihat kebiasaan teman-teman di tempat kerjanya. Begitu adzan terdengar, apapun yang sedang dikerjakan, langsung ditinggalkan, untuk selanjutnya berwudlu sebelum melaksanakan shalat jamaah.
"Ini nikmat yang sungguh luar biasa," katanya.
Ada lagi rutinitas yang selalu dikerjakan. Itu ketika hari Jumat tiba. Sebelum tiba waktu shalat Jumat, bila di masjid-masjid akan diputar bacaan Al Qur'an dari kaset, maka di kantor ini, para pegawailah yang membacakan langsung kalam Ilahi.
"Alhamdulillah, kebanyakan yang bekerja di lajnah ini adalah hafidz," jelas dia.
Muhammad Shohib sendiri telah menekuni bidang pentashihan selama lebih 25 tahun. Waktu yang tidak bisa dibilang sebentar ini, tentu bukan tanpa kiat untuk dilalui dengan sukses.
Nah, apa rahasianya? Menurutnya, selama bekerja pada profesi ini, dirinya selalu menempatkan diri sebagai khadimul Al Qur'an. Khadim dalam bahasa Indonesia adalah pelayan.
Tapi, "Saya merasa bahagia, bersyukur bergelut setiap hari dengan Al Qur'an," kata Muhammad Shohib. Dan ia pun ingin berbagi kebahagiaan itu, maka diajaklah teman-temannya untuk memosisikan diri sebagai khadimul Qur'an (pelayan Al Qur'an) pula.
Khadimul di sini adalah yang mutawadhi'u (rendah hati) terhadap Al Qur'an. Maka itu, dalam keseharian, dia dan rekan yang lain, selalu 'bersama' Al Qur'an, berusaha berperilaku sesuai tuntunan Al Qur'an.
Dengan begitu, dia berharap, ada dampak yang dirasakan dari ketekunan mentashih Al Qur'an yang selama ini digeluti. Diakui, secara spiritual, dampak Al Qur'an sungguh besar kepada perilaku. "Saya mendapatkan kepuasaan batin," ungkapnya, penuh syukur.
Itulah pengalaman batin yang dirasakan selama lebih 25 tahun menekuni bidang pentashihan Al Qur'an. Secara umum, ada kedamainan di dalam hati, juga istikomah sekaligus ketenangan batin.
"Karena bagi seorang hamba Allah SWT, yang diharapkan adalah kedamaian batin. Saya merasa damai sekali," ucap dia.
Lantas, apa hikmah terbesar yang dirasakan dari Al Qur'an? "Pertama, sabar. Yang kedua, berpikir positif. Jadi kalau ada sesuatu yang tidak sesuai harapan, kita bertawakkal. Yakinlah di balik itu ada rahasia Allah SWT," katanya.
Kadang, di sela-sela pentashihan, ayah empat anak ini juga menyempatkan membaca Al Qur'an. Pada saat itulah, dia kerap menemukan sentuhan dan hidayah dari Al Qur'an.
"Saya merasa, yang paling penting bagi seseorang dalam menjalani hidup ini adalah dengan kedamaian, istikomah dan ketenangan batin tadi," ujarnya menambahkan.
Apa yang membuat dirinya merasa tenang adalah karena produk yang dihasilkan dari Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an, jelas-jelas dimanfaatkan orang banyak. Sedikit saja ada kelalaian, maka akan sangat merugikan banyak orang.
"Karena itulah, pekerjaan ini memelukan kehati-hatian yang sangat tinggi dan konsentrasi penuh," ungkap dia lagi.
Hanya saja, Muhammad Shohib mengingatkan agar diri jangan takabbur, jangan sekali-kali mengatakan yang sudah dilakukan, pasti bermanfaat. Di sinilah, tegasnya, pentingnya filosofi hidup rajulun mutawadhi'u (menjadi orang yang rendah hati).

Awas SMS Kristenisasi



ISLAM AGAMAKU -
 Assalamu'alaikum Pak Ustadz, Isteri saya menerima SMS nyasar dari seorang Nasrani, yang tentunya mengajak untuk memasuki agamanya, karena merasa terganggu dengan SMS tersebut, maka isteri saya membalas bahwa SMS nya salah alamat, namun justru oleh sebab itu, maka malah dikirimi berkali-kali (sampai 5 kali). Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami menyarankan untuk tidak dibalas lagi, kalau kita tidak mungkin untuk memahami secara mendalam, nanti malah diserang terus.
Dalam SMS nya yang bersangkutan merujuk juga beberapa ayat Al Qur'an, dan selengkapnya SMS dan terjemahan ayat Al Qur'an dimaksud kami sampaikan kepada Ustadz sebagamana dibawah ini (namanya SMS, maka susunan huruf-hurufnya disingkat-singkat, namun masih bisa dipahami) :

SMS dari HP No. : 085297316898 sebanyak 5 kali (A s/d E)
A. ucapkanlh bp-guruq bayar piutang mu, dlm bentuk , ajari-slmtkn, smw-umt mnsia s”dunia, klrg krbtq,n aq, mrd-mu, pd wkt”engkau” dtng sbg “raja,T,Q! raja-q , yesus kristus amin

B. ket,2”n”ptjuk2 mngenai raja yesus kristus d”dlm alq.n :hdts—
01. org nasrani shbt dkt org mslm (qs5 al maaidh 82)
02. muh. Saw lbh dkt dgn rj yk. Dnia n akhirt (hsb 1501)
03 s”s”org t”pndng bragma bila tdk mnegkkn ajarn2 taurt n injl (qs al maaidh 68)
04 rj yk wft n d”angkat, pngkut2 rj yk, d”ats org kafir hngga hr kiamt (qs.3 ali imraan 55)
05 kafir mnolak rj yk (qs 4 an nissa 156)
06. rj yk suci ta brdosa (qs 19 maryam 19) rj yk ta d”sentuh setan (hsb 1493)
07. hnya rj yk

C. sadarilh “hai” sdr aq “brtobatlh, janganlh “mnyembh” patung” bt htm, hjrul aswd “dewa, brhla” Allah, bukan tuhan, tapi temnny setan-pnpu , iblis, raja yesus kristus mnylmtkn qt

D. pa” davson!ta”bawa” agama, tapi, brta-kslmtn! Tuhan brutng unt mnylmtkn smw umt-mns, jg slruh- klrg- krbt “anda smw “k”.sorga “k” pndoa !grtz, trktt / bk2rhn.smskn nm almt ,mu!

E. Motiv : spya “kerajaan sorgawi penuh dgn “jiwa2, bila prlu “nrka tu kosong, jd “kami , siap mmtuskn- ktriktn “siapa sj, trmsuk dgn “anda-s” klrg dgn iblis, demi “kslmtn manusia

Terjemahan Al Quran yang ditunjuk B tersebut diatas :

Al Maidah : 82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Al Maidah : 68 Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Ali Imran : 55 (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

An Nissa : 156 Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Maryam : 19 Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

Demikian disampaikan, barangkali Ustadz bisa memuat tanggapannya, dan wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surat Kabar Israel Bongkar Skandal Seks di Kalangan Rabbi Yahudi



ISLAM AGAMAKU - Beberapa surat kabar yang terbit Israel baru-baru ini menurunkan berita skandal kejahatan seksual yang terjadi di dalam sekolah-sekolah agama dan di kalangan para Rabbi Yahudi.

Harian Haaretz (10/5), misalnya, melansir skalndal kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang Rabbi Yahudi terhadap tiga orang siswa didikannya. Tak disebutkan secara jelas bagaimana detail kejahatan seksual yang dilakukan Gibrail.
Dan Gibrail, nama Rabbi tersebut, didkawa telah melakukan pelecehan seksual terhadap murid-murid pengajian agamanya. Pengadilan kota Tel Aviv pun mengganjar Gibrail dengan hukuman dua setengah tahun penjara.
Diturunkan oleh Haatez, Gibrail adalah seorang Rabbi yang berasal dari daerah Harteslia, Israel. Ia membujuk ketiga bocah siswanya agar mau pergi ke tempat yang jauh bersamanya, lalu menyuruh mereka menenggak minuman keras, dan melakukan perbuatan yang tak seharusnya di tengah-tengah hilangnya kesadaran mereka.
Haaretz juga mengabarkan, seorang Rabbi Yahudi dari daerah Ptah Takfa, Israel, kini tengah menjalani proses hukum. Ia dituntut oleh seorang gadis yang pernah menjadi siswinya, juga dengan tuduhan pencobaan pemerkosaan.
Surat kabar terkemuka Israel itu juga menurunkan berita terkait fenomena seks menyimpang di kalangan Rabbi perempuan Yahudi di Israel.

Saturday, 30 April 2011

Kemenbudpar : Yang Diakui UNESCO Saman Orisional,”Gayo”

Kemenbudpar : Yang Diakui UNESCO Saman Orisional,”Gayo”
Published on April 29, 2011 by Lovegayo   
http://www.lovegayo.com/wp-content/uploads/2011/04/Saman-Unesco-KHA_6751-300x199.jpg




Jakarta | Lintas Gayo : Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan tari saman yang berasal dari Gayo NAD yang ditarikan oleh para penari laki-laki telah didaftarkan dan segera diakui oleh Unesco.
“Jenis tari Saman yang segera diakui Unesco adalah versi aslinya yang berasal dan dikembangkan di Gayo yang ditarikan oleh laki-laki,” kata Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Kamis. (28/4) Ia mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) telah mengkaji dan melengkapi persyaratan pendaftaran tari Saman agar dapat dikukuhkan sebagai warisan budaya oleh Unesco.
Setelah melalui berbagai proses, tari saman tersebut segera ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Unesco pada akhir tahun ini. “Memang pada perkembangannya tari Saman itu diadopsi dan dikembangkan namun tetap originalnya itu yang kami daftarkan,” katanya.
Rencananya Tari Saman yang berasal dari Provinsi Aceh Darussalam akan diakui dan dikukuhkan oleh badan PBB, UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tak benda pada November 2011. Dengan segera diakuinya Tari Saman maka sudah semakin banyak karya budaya bangsa Indonesia yang telah diakui UNESCO termasuk sebelumnya wayang, keris, batik, dan angklung.
Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) itu akan mengumumkan pengakuan terhadap Tari Saman sebagai intangible heritage di Bali.
Perjuangan untuk mendaftarkan tari Saman tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya segera diakui masuk dalam “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity”.
Pihaknya mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah, 4 di antaranya berupa alam, 3 cagar budaya, dan 4 karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua dan Hutan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991) dan situs prasejarah Sangiran. Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009) dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010). (Pusformas)
Saman Gayo Simbul Persahabatan Dalam “Kitab Cinta”
Published on April 29, 2011 by Lovegayo   
http://www.lovegayo.com/wp-content/uploads/2011/04/kitabcinta_thumb_medium380_0-atjehpost-300x147.jpg



Banda Aceh : Sinetron Malaysia berjudul “kitab Cinta” turut menampilkan kesenian Saman Gayo Sanggar Seribu Bukit Banda Aceh. Tarian  Saman Gayo tampil seagai rangkaian prosesi cerita garapan Sutradara terbaik Eimma Fatima yang memperoleh Screen Awards 2009 di Malaysia.
Katanya, kisah sinetron yang dibuatnya akan mengangkat kehidupan Aceh pasca Tsunami dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya. “Kehadiran Saman Gayo untuk kiasan pertemuan persahabatan Aceh-Malaysia,” kata Eirma dilokasi Shooting di kampus Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Kamis (28/4) malam.
Kata Eirma, rencana pihaknya akan melakukan pengambilan gambar di beberapa titik di Banda Aceh dan Aceh Besar yang meliputi  pingggir Laut, Kampus, Bandara SIM, Mesjid, Musium Tsunami, perkampungan Batee Linteung, perkampungan Rukoh, dan beberapa area lepas lainnya.
”Sinetron ini sebagai bagian yang penting disampaikan untuk masyarakat luas, bagaiamana Aceh Pasca Tsunami, pengambilan gambar juga dilakukan di malaysia” lanjutnya.
Sementara saat diminta pendapatnya, ketua Saman Gayo Seribu Bukit, Sukri Sobat Padi mengatakan, pihaknya cukup senang dapat membantu sinetron Kitab Cinta, karena akan diputar di Malaysia. Mereka sendiri memang sedang konsen melakukan kerjasama dengan beberapa pihak untuk ’meluruskan’ Saman Gayoyang selama ini kerap kali namanya ’dicaplok’ oleh tarian sejenis. ”Alhamdulillah Saman Gayo dilibatkan dalam sinetron Malaysia ini,” kata Sukri.
Sinetron Kitab Cinta dibintangi oleh artis cantik Malaysia Fazura dan bintang sinetron dari Jakarta Hardi dan Vergi. Sedangkan figuran dibintangi Artis Malaysia Siti Nur Jannah, Rosanna Ainuddin, dan beberapa pemain asal Aceh. (Jauhari Samalanga/www.atjehpost.com)


Monday, 25 April 2011

Pendidikan di Persimpangan Jalan ???

Senin, 29/03/2010 18:15 WIB
Pendidikan di Persimpangan Jalan
Yogie Suryo - suaraPembaca



Jakarta - Pendidikan yang sejatinya adalah hak bagi setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayainya seperti yang tertulis dalam pasal 31 UUD 45. Akan tetapi kini pemerintah lebih memilih untuk menandatangani General Agreement on Trade in Services (GATS).

Pada perjanjian World Trade Organisation (WTO) itulah awal dari skenario liberalisasi di Tanah Air. Padahal pendidikan adalah tanggung jawab negara.

Salah satu bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah "memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa". Dari bunyi tersebut jelas bahwa negara mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan pendidikan nasional. Namun, menjadi hal yang ironis jika mencermati duka nestapa pendidikan kita pada saat ini.

Ketidakmampuan negara dalam memulihkan keadaan telah berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Dengan tingkat inflasi yang besar sementara subsidi dan kenaikan anggaran pendidikan yang tidak seimbang telah memaksa berbagai institusi pendidikan untuk mencari sumber pendanaan lain yang kreatif.

Namun, lagi-lagi para pengelola pendidikan tidak ingin berpikir panjang dan membebankan kekurangan dana pendidikan pada dana masyarakat. Salah satu dari dana masyarakat tersebut adalah melalui peserta didik.

Hal ini terjadi baik pada pendidikan dasar dan menengah maupun sampai pada pendidikan tinggi. Akibatnya di tengah keterpurukan bangsa justru banyak generasi penerus bangsa yang harus putus sekolah. Sementara di sisi lain mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.

Pendidikan dan KebudayaanPada zaman dahulu pendidikan itu tidak bisa dipisahkan dari yang namanya kebudayaan. Begitu juga sebaliknya kebudayaan pun tak dapat dipisahkan dari pendidikan.

Dengan demikian pendidikan itu merupakan suatu proses memanusiakan manusia yang tidak dapat melepaskan diri dari kebudayaan. Kebudayaan juga tidak dapat memisahkan diri dari pendidikan. Karena itu salah  departemen kita dulu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, pada zaman setelah orde baru selesai, sebut saja pada masa Pemerintahan Gus Dur, istilah merekatnya pendidikan dan kebudayaan menjadi tidak lagi inheren. Hal itu membuat dunia pendidikan Indonesia menjadi tidak karuan saat ini.

Timbulnya kapitalisasi dan kesenjangan di sana–sini salah satu contohnya seperti berdirinya SBI (sekolah bertaraf internasional) di SMP dan SMA negeri belakangan ini dengan biaya yang lebih mahal dan penerapan kurikulum dengan standar internasional (menggunakan Bahasa Inggris dan sebagainya).

Hal ini memperjelas bahwa telah terbentuknya pemilahan dengan berbagai strata yang membiaskan tujuan serta hakikat pendidikan sebenarnya.

Fenomena Bimbingan Belajar

Menjamurnya bimbingan belajar saat ini menjadikan suatu fenomena menarik dan catatan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini dibarengi oleh naiknya tingkat kesukaran yang harus ditempuh siswa untuk mendapatkan predikat lulus ujian akhir nasional dan proses SNMPTN atau ujian tertulis lainnya untuk masuk PTN.

Bimbingan belajar atau les seolah menjadi simbol status dan indikasi bahwa masyarakat menjadi care dengan dunia pendidikan. Karena, dengan demikian sistem dan syarat kelulusan menjadi tantangan bagi siswa.

Namun, di sisi lain sekolah merupakan tempat resmi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan proses–proses pendidikan lainnya. Terutama di sekolah negeri. Merekalah yang seharusnya memiliki otoritas sebagai tempat untuk menyelenggarakan pendidikan akhirnya pun dipertanyakan peranannya.

Banyak siswa dengan antusias mengikuti bimbingan belajar. Terutama bagi mereka yang ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Hal ini terjadi karena para siswa merasa tidak puas dengan pengajaran yang diberikan guru–guru mereka di dalam bangku sekolah.

Pada kenyataannya bimbingan belajar tidak hanya memberikan materi pembelajaran semata. Tetapi, juga memberikan dan menyampaikan metode tentang kiat belajar yang efektif. Kiat-kiat menghadapi ujian nasional. Cara–cara praktis menjawab soal dan sebagainya yang tidak diberikan di dalam bangku sekolah pada umumnya.

Bicara mengenai pendidikan tidak seperti bicara 'dua kali dua sama dengan empat'. Tetapi, pendidikan itu banyak sekali faktor yang mempengaruhi dan menentukannya. Kembali lagi ke sistem yang dijadikan sebagai akar rumput ke mana pendidikan ini akan mengarah, dan pendidikan senantiasa mengantarkan perubahan dalam suatu bangsa.

Yogie Suryo
Jl Antariksa Gg Pluto No 1 Ngoresan Jebres Solo
yogie.tekkimuns@yahoo.co.id
085725080623

UJIAN NASIONAL /UN DIPERSIMPANGAN

Jumat, 22 Januari 2010

UJIAN NASIONAL DIPERSIMPANGAN

Beberapa tahun lalu ketika pemerintah memutuskan untuk mewajibkan pendidikan dasar menjadi (Wajar Dikdas) sembilan tahun, ibu penulis yang kebetulan seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Blitar bergumam menjadi kurang semangat mengajar, sebab bersamaan dengan itu EBTANAS atau Ujian Nasional (UN) istilah saat ini, menjadi tidak nilai murni lagi. Terlalu banyak rekayasa dan campur tangan sehingga Nilai Ebtanas Murni (NEM)/NUAN menjadi tidak murni lagi. Seluruh siswa SD seakan-akan harus lulus sebab mereka wajib melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP, kalau ada siswa SD tidak lulus dikhawatirkan mereka menjadi tidak melanjutkan sekolah lagi. Berdasar pemikiran itulah muncul istilah “tahu sama tahu antar pengawas ujian” dan juga pihak-pihak terkait.


Hari-hari ini kontroversi perlu tidaknya UN dijadikan tolok ukur kelulusan siswa SLTP dan SLTA masih terus berlangsung, muncul gerakan pro dan kontra, tidak cukup hanya gugatan di Pengadilan Negeri bahkan tuntutan itu sampai juga ke MA, sampai pada akhirnya munculah keputusan UN tidak bisa dijadikan standar kelulusan sebelum pemerintah membenahi standar pendidikan kita secara merata.

Bagi yang setuju dengan UN mereka beralasan bahwa pertama pendidikan yang baik harus mempunyai tolok ukur penilaian, selain digunakan untuk menilai tingkat kecerdasan masing-masing siswa juga dengan UN bisa menilai tingkat keberhasilan sekolah, guru khususnya dalam menyampaikan mata pelajaran tertentu. Tolok ukurnya harus jelas siapa mendapat berapa, siapa berhasil dibidang apa dan bukti-bukti numerik lainnya.

Kedua, para ahli pengukuran berpendapat bahwa hasil ujian adalah tolok ukur kemampuan maksimal artinya seseorang akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam kondisi dan situasi diuji, sehingga tidak bisa diterima alasan ketika hasil sudah diketahui kemudian mereka berkata bahwa sebenarnya kemampuannya lebih dari itu sebab waktu itu begini dan begitu. Tidak ada alasan kegagalan siswa dalam UN sebab UN sudah dipersiapkan dan diumumkan pelaksanaannya jauh hari sebelumnya, bahkan yang terjadi di negara kita ada ujian pra UN sebagai latihan.

Ketiga, UN memberikan arah dan memacu semangat guru terhadap kinerjanya selama ini. Tolok ukur hasil akhir lebih mudah dipahami sebab tolok ukur proses selama ini kurang begitu dikenal. Tidak peduli bagaimana prosesnya yang terpenting hasil akhirnya, siapa nilainya berapa secara numerik. Berapa nilai standar minimal yang dipatok secara nasional, lalu memacu nilai di atas standar nasional adalah motivasi tersendiri bagi para guru. Dalam hal ini proses pembelajaran mengarah kepada pencapaian nilai standar mata pelajaran yang ikut UN, bahkan sudah menjadi rahasia umum bila mata pelajaran UN sajalah yang dianggap penting dan perlu diperdalam dalam les, privat atau bimbingan belajar, mata pelajaran dan bahkan guru mata pelajaran di luar UN menjadi kurang penting atau sekedar pelengkap.

Kembali ke Tujuan Pendidikan

Hirukpikuk dan kontroversi UN seakan-akan telah melupakan kepada tujuan dari proses pembelajaran kita semua. Hidup mati seorang siswa, sukses atau gagal seseorang akan ditentukan satu-satunya oleh hasil UN. Kegagalan dan ketidak lulusan seseorang seakan akhir dari segalanya sehingga menjadi miris membaca berita dramatisasi tentang UN. Sebagian masyarakat sendiri akhirnya juga mengganggap seseorang itu sangat bodoh bila gagal lulus sekolah, padahal mengapa meski harus seperti itu ?

Sebagai bagian dari masyarakat penulis berpendapat, pertama, UN hendaklah tetap dilaksanakan namun jangan menjadikan UN sebagai satu-satunya tolok ukur untuk meluluskan seorang siswa. Menjadi tidak fair juga rasanya belajar selama bertahun-tahun, pada akhirnya seorang siswa ditentukan nasibnya oleh UN beberapa hari saja. Proses pembelajaran selama bertahun-tahun yang dilakukan seakan sia-sia sebab mereka dinyatakan tidak lulus sebab salah satu mata pelajarannya kurang dari 0,01 nilainya. Guru dan sekolah bersama dengan Dewan Pendidikan perlu diajak bicara dalam kontek mencari formula baru bagi kelulusan siswa. Nilai UN hanya dijadikan persebaran pemerataan pendidikan.

Kedua, guru dan kepala sekolah hendaklah tidak serta merta diberi sangsi bila anak didiknya banyak mendapat nilai di bawah nilai standar, demikian juga sebaliknya guru dan kepala sekolah juga tidak serta merta mendapat hadiah dan pujian karena anak didiknya mendapat nilai bagus dalam UN. Harus dicermati lebih mendalam lagi kasus per kasus. Secara perlahan kita semua juga harus belajar dan memahami bahwa masing-masing sekolah mendapatkan input siswa yang beragam tingkat kecerdasannya. Adalah wajar bila sekolah favorit mendapat nilai rata-rata di atas sekolah biasa sebab sejak awal input siswanya juga di atas rata-rata, menjadi celaka bila terjadi sebaliknya. Mestinya justru sekolah yang sebagian besar siswanya dibawah standar lah yang harus mendapat perhatian lebih, mulai dari tingkat gizi siswanya, kesejahteraan gurunya, sarana pra sarananya dan semua aspek yang dicurigai sebagai penyebab kegagalan harus ditinjau dan untuk selanjutnya dibantu untuk dibenahi.

Sangsi karena kegagalan siswa mendapat nilai di atas standar dan hadiah atas keberhasilan mendapat nilai tinggi seringkali mendorong sekolah dan guru secara instans melakukan berbagai cara yang kurang terpuji, hal ini yang dirasakan belajar dari kasus UN tahun-tahun lalu. Ada beberapa sekolah favorit yang siswanya tidak lulus 100 %, UN yang diulang dibeberapa sekolah unggulan, kunci palsu yang beredar sebelum ujian, pengawas independent yang tidak boleh mengawasi, kongkalikong antar pengawas dan berbagai kelemahan yang mencuat pada pelaksanaan UN tahun kemarin. Meskipun masih sulit rasanya untuk memahami mengapa kalau behasil tidak perlu di puji ?

Ketiga, dalam kasus ini media massa juga berperan melanggengkan pemahaman yang kurang pas kepada masyarakat, setidaknya media berkontribusi melanggengkan pemikiran bahwa hasil akhir lebih penting daripada proses. Biasanya yang terjadi sesaat setelah musim pengumuman UN mereka yang mendapat nilai UN tertinggi akan mendapat ekspose besar-besaran akan keberhasilannya dan sebaliknya sekolah yang banyak tidak lulus siswanya akan diekspose sebagai sekolah yang gagal, tidak pernah secara fair ditelisik bagaimana dahulu input dari para siswanya, bagaimana kondisi proses pembelajarannya.

Akhirnya, tetaplah bersemangat mengajar dan mendidik ibuku, sebab pendidikan kita adalah pendidikan yang menyiapkan kader bangsa yang beriman dan bertaqwa, manusia seutuhnya, cakap, mandiri, generasi yang kreatif, inovatif, demokratis, disiplin, cerdas, dan seluruh tujuan-tujuan pendidikan dalam konstitusi negara, bukan sekedar kader bangsa yang pandai menjawab soal ujian mata pelajaran UN. Beri apresiasi sewajarnya saja tidak perlu berlebihan.

Selamat mempersiapkan ujian, semoga berhasil.

Wallahu a’lam bisidqi

Cara Mengubah Tampilan Facebook

Cara Mengubah Tampilan Facebook

PDFCetakE-mail
Hmmm, bicara masalah facebook, mungkin sebagian besar sudah tidak asing lagi. Ya kan.?


Tapi sadarkah rekan-rekan bahwa facebook sedang melakukan perubahan tampilan.? Atau bahkan ada yang sampai penasaran gimana cara mengganti tampilan facebook.? Sabar – sabar, akan kita coba setelah ini.
Perubahan tampilan facebook dilakukan secara bertahap, oleh karena itulah  kita tidak melihat perubahan secara drastis, namun bagi rekan-rekan yang sudah tidak sabaran ingin mengubah tampilan facebooknya ke tampilan yang baru, mari kita coba.!!
Bagaimana mengubah tampilan facebook ke tampilan baru.?
  1. Untuk dapat menikmati tampilan facebook terbaru, pertama-tama, kunjungi alamat berikut http://www.facebook.com/about/profile/
  2. Kemudian klik get the new profile












3. Kita akan diarahkan ke profile kita dengan tampilan facebook yang baru.Lihat perubahannya



















Fasilitas Pada Tampilan Facebook Terbaru
  1. Mulai dengan kilasan
    Profil Anda dibuka dengan kilasan tentang siapa Anda sehingga teman-teman Anda dapat mudah mengetahui di mana Anda tinggal sekarang, di mana Anda bekerja, dan lain sebagainya. Koleksi foto terbaru yang bertanda Anda juga menunjukkan apa yang sedang Anda lakukan baru-baru ini.
  2. Bagikan pengalaman anda
    Berikan gambaran lebih lengkap tentang cara Anda menghabiskan waktu, termasuk proyek Anda di kantor, kelas yang Anda ambil dan aktivitas lain yang Anda nikmati (seperti hiking atau membaca, Anda bahkan dapat menyertakan teman yang mengalami pengalaman yang sama.
  3. Temukan kesamaan minat
    Pajang hal-hal yang paling Anda perhatikan dan terhubung dengan teman yang memiliki minat yang sama, termasuk tim olah raga, orang yang menginspirasi Anda dan lainnya. Minat Anda yang paling kuat sekarang muncul sebagai deretan gambar – seret dan jatuhkan untuk menjadikan favorit Anda sebagai nomor satu.
  4. Menyorot hubungan yang bermakna
    Hubungan dengan teman dekat bisa sama pentingnya dengan keluarga. Sekarang Anda dapat menyorot anggota keluarga dan orang penting lainnya dalam hidup Anda, seperti teman dekat Anda atau rekan kerja – semuanya di profil Anda.
  5. Tampilkan bagaimana anda terhubung dengan teman
    Kunjungi profil teman dan lihat semua hal yang Anda bagi bersama
Artikel diatas, saya kutip langsung dari link http://www.facebook.com/about/profile/, silahkan kunjungi link tersebut untuk mengetahui lebih lanjut.
Lebih lengkapnya rekan-rekan dapat mengklik tombol tour untuk melihat fasilitas apa saja yang ada

Kapitalisme "The Satanic Ideology"


ReviewReviewReviewReviewReviewKapitalisme "The Satanic Ideology"Sep 4, '07 11:21 PM
for everyone
Category:Books
Genre: History
Author:Umar Abdullah
Kapitalisme Cacat Sejak Lahir

Judul Buku : Kapitalisme, “The Satanic Ideology”
Penulis : Umar Abdullah
Editor : Lathifah Musa
Penerbit : el-Moesa Press, 2007
Tebal : 79 halaman
Pemesanan : e-Moesa Press, Komplek Laladon Permai H-5 Bogor. Telp: 0856-287-5954. e-mail: el_moesa@yahoo.com


Kapitalisme yang saat ini menjadi sistem kehidupan yang diterapkan di banyak negara di dunia ini, sejatinya memiliki sejarah panjang nan gelap. Sistem kehidupan yang berakidah sekularisme ini telah menorehkan catatan berdarah dalam upaya penerapannya di banyak negara. Seperti disampaikan penulisnya pada bagian buku ini dengan mengungkapkan proses berdirinya negara Amerika dan Perancis. Di kedua negara tersebut, terjadi revolusi berdarah untuk mewujudkan sekularisme-liberalisme yang merupakan akidah dari Kapitalisme.

Di Amerika pada tahun 1775 meletuslah Perang Revolusi. Perang Revolusi ini berawal dari pertempuran Lexington dan Concord. Dan setahun kemudian (1776) Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya dari Inggris. Slogan-slogan Hak –hak Asasi Manusia diangkat dalam Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) Amerika yang ditulis oleh Thomas Jefferson. Thomas Jefferson dianggap juru bicara kebebasan manusia. (hlm., 45)

Di Perancis, pada tahun 1789 pecah Revolusi Perancis yang mengusung jargon ”Liberty, Egality, Fraternity”. Sistem Feodal dihapus dan diproklamasikan Hak-hak Asasi Manusia. Raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette dieksekusi bersama ribuan penduduk Perancis lainnya. Sebuah revolusi ideologis yang sangat berdarah. (hlm., 46)

Berbeda dengan Islam, Revolusi Islam tanpa kekerasan dan darah. Rasulullah saw. ketika hendak menyampaikan Islam dan ingin menjadikan Islam sebagai ideologi negara, menjadikan jalan merangkul ahlul quwwah (pemilik kekuasaan) dari kabilah-kabilah dari Madinah yang melakukan haji ke Mekkah. Mereka diberikan pemahaman tentang ajaran Islam dengan cara yang sangat baik. Setelah Baiat Aqabah pertama (12 orang penduduk Madinah yang memeluk Islam berjanji dengan Muhammad saw. untuk tidak menyekutukan Allah Swt., tidak berzina, dan bentuk maksiat lainnya), Rasulullah saw. kemudian mengutus Mush’ab bin Umair untuk menyampaikan Islam ke penduduk Yastrib (Madinah).

Alhamdulillah, dakwah Mush’ab mendapat sambutan dari banyak penduduk Madinah (terutama kalangan tokohnya) hingga kemudian pada musim haji tahun berikutnya 75 rombongan dari Madinah (73 laki-laki dan 2 orang wanita), melakukan Baiat Aqabah II dengan Nabi Muhammad saw. Pada Baiat Aqabah kedua ini, Rasulullah saw. Bukan hanya membicarakan dakwah, tapi sekaligus menyusun strategi agar Islam bisa diterapkan sebagai pondasi sebuah negara. Atas pertolongan Allah, seluruh pemuka masyarakat dari Madinah ini menyetujui. Singkat kata, negara Islam berdiri di Madinah tak lama setelah Rasulullah saw. berhijrah ke sana. Subhanallah, inilah revolusi Islam yang tak perlu mengucurkan darah. Bahkan ketika futuh (penaklukan) Mekah pun, sama sekali tak ada darah yang menetes. Islam datang dengan damai. Jika pun terjadi pertempuran, itu lebih karena pihak musuh terlebih dahulu menantang Islam ketika Islam sudah menjadi dasar negara di Madinah. Tentu saja tantangan perang dari musuh-musuh Islam itu harus dilayani dengan mengangkat senjata pula sebagai pilihan logis supaya kedaulatan Islam tetap berdiri tegak.

Buku ini cukup bagus mengupas fakta dengan lengkap dan detil. Hanya saja, dari sisi bahasa, buku ini terasa ”lurus” karena didominasi data-data yang sepertinya begitu saja dicantumkan tanpa dikemas ulang dengan gaya bahasa penulisnya. Sehingga membaca buku ini seperti sedang membaca kumpulan fakta yang disatukan dalam satu buku. Meski saling bertautan tapi rasa bahasanya kurang ’hidup’. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi bobot dari buku ini karena data yang dicantumkan sangat bagus dan diperlukan bagi para pejuang Islam yang berupaya menyerang Kapitalisme-Sekularisme ini. Bekal untuk dakwah dan mengemasnya kembali untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat secara umum.

Ada kabar gembira bagi Anda yang masih belum puas dengan membaca buku ini, karena el-Moesa Production dalam waktu dekat akan segera meluncurkan karya ini dalam bentuk visual, format VCD. Kita nantikan saja. Semoga buku dan VCD ini nantinya menjadi penyemangat dan penambah wawasan untuk menghancurkan bersama-sama the satanic ideology tersebut. Percayalah, meski Kapitalisme tampak digdaya saat ini dan diperjuangkan serta diterapkan banyak negara, tapi Kapitalisme dibangun di atas pondasi yang sangat rapuh. Menurut George Ritzer dan Douglas J Goodman (keduanya pakar sosiologi) menjelaskan dalam bukunya (Modern Sociological Theory) bahwa Kapitalisme cenderung menaburkan bibit kehancuran bagi dirinya sendiri. Ya, Kapitalisme memang sudah cacat sejak lahir. Jadi insya Allah seharusnya akan lebih gampang untuk menguburnya. Allahu Akbar! [O. Solihin]


Sponsored Links
jual KPOP, kosmetik, sepatu, dresses, tas ,aksesoris, barang unik import dari korea,usa, china dan jepang asli
 
Cari clodi & insert? Kami distributor resmi Enphilia & sole distributor Juno Microfiber insert. Enphilia mulai dari 35rb & Juno insert cuma 15rb! Reseller are welcome!
fida77 wrote on Sep 5, '07
wah nilainya 5 bintang, bener2 kudu punya bukunya niy... trims Kang Oleh n' salaam ukhuwah
prokhilafah wrote on Sep 12, '07
Berapa harganya Kang?
kopiradix wrote on Apr 1, '08
kalo kang Oleh kasih bintang lima, harus beli nih
telagaalkautsar wrote on May 13, '08
Laladon euy ..deket pisan ieu mah ma imah urang ..... :D
rachmatsunnara wrote on Oct 15, '08
sy kasih bintang tujuh saja, semoga bisa menjadi penawar pusing pening kepala para penguasa komprador kapitalis yg membebek pada Barat...
miatinarevolt wrote on Jan 7, '09
Tumbangkan kapitalisme, Tegakkan Khilafah Islamiyyah, Hidupkan Syariat Islam, bersama Hizbud Dakwah Islam (HDI).
kopiradix wrote on Jan 7, '09
ReviewReviewReviewReviewReview
Subhanallah, ada VCD-nya juga ya? Mantap
Add a Comment
How would you rate this book? (optional)

0 out of 5 stars