Wikileaks: 2004, Rakyat Indonesia Memilih Partai Sekular
JAKARTA Situs whistler blower WikiLeaks membeber dokumen laporan untuk Kongres AS mengenai sejumlah tokoh politik Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri, khususnya terkait Pemilu 2004. SBY dijuluki sebagai Jenderal Pemikir, Wiranto dikesankan sebagai ancaman bagi AS, dan Megawati dinilai pemerintahannya cenderung korupsi.
Sebutan SBY Jenderal Pemikir itu termaktub dalam sebuah laporan Congressional Reseach Service (CRS) bertajuk Report RS21287 yang disusun oleh Bruce Vaughn, pejabat Foreign Affairs, Defense and Trade Division. Laporan sejatinya sangat singkat mengenai hasil pemilu yang dimenangkan oleh SBY.
Laporan itu judul lengkapnya Analyst in Southeast and South Asian Affairs. Di laporan itulah SBY ditulis sebagai the thinking general. Bukan hanya itu, Amerika juga menyimpulkan sukses pemilu Indonesia pada tahun 2004 mengukuhkan dominasi partai sekuler atau non-agama, seperti Partai Demokrat, Golkar, dan PDI-P yang merupakan tiga partai terbesar di Tanah Air.
CRS sendiri merupakan tangan riset kebijakan publik dari Kongres. Sebagai cabang legislatif, CRS bekerja secara eksklusif dan langsung bertanggung jawab kepada anggota Kongres dan komite-komite yang mereka bentuk dalam konteks rahasia atau confidential. Selain memuji SBY, dokumen ini juga mengungkapkan adanya ketakutan AS bila Wiranto menjadi pemenang Pemilu 2004. Amerika menilai hubungan kedua negara akan rumit karena Kongres menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur.
Akbar Tandjung, mantan Ketua Umum Partai Golkar, saat dikonfirmasi terkait bocoran dokumen AS itu, tak mau menuding bahwa kekalahan Wiranto pada Pemilu 2004 lalu disebabkan oleh campur tangan Amerika. Saya belum melihat adanya indikasi ke sana (campur tangan AS), katanya saat dihubungi Jumat (3/12) kemarin.
http://www.dutamasyarakat.com/artike…a-wiranto.html
————
Makanya, kalau tahun 2014 UU Politik berhasil di revisi dengan mensyaratkan minimum thereshold diatas 5% … diperkirakan parpol Islam seperti PKB, PPP, dan PAN dan sangat mungkin PKS, akan terlempar dari sistem politik karena tak akan terwakili lagi di Parlemen/DPR serta di Kabinet/Pemerintahan. Bocoran Wikileaks [un menyebut kemenangan partai sekuler dalam pemilu yad
JAKARTA Situs whistler blower WikiLeaks membeber dokumen laporan untuk Kongres AS mengenai sejumlah tokoh politik Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri, khususnya terkait Pemilu 2004. SBY dijuluki sebagai Jenderal Pemikir, Wiranto dikesankan sebagai ancaman bagi AS, dan Megawati dinilai pemerintahannya cenderung korupsi.
Sebutan SBY Jenderal Pemikir itu termaktub dalam sebuah laporan Congressional Reseach Service (CRS) bertajuk Report RS21287 yang disusun oleh Bruce Vaughn, pejabat Foreign Affairs, Defense and Trade Division. Laporan sejatinya sangat singkat mengenai hasil pemilu yang dimenangkan oleh SBY.
Laporan itu judul lengkapnya Analyst in Southeast and South Asian Affairs. Di laporan itulah SBY ditulis sebagai the thinking general. Bukan hanya itu, Amerika juga menyimpulkan sukses pemilu Indonesia pada tahun 2004 mengukuhkan dominasi partai sekuler atau non-agama, seperti Partai Demokrat, Golkar, dan PDI-P yang merupakan tiga partai terbesar di Tanah Air.
CRS sendiri merupakan tangan riset kebijakan publik dari Kongres. Sebagai cabang legislatif, CRS bekerja secara eksklusif dan langsung bertanggung jawab kepada anggota Kongres dan komite-komite yang mereka bentuk dalam konteks rahasia atau confidential. Selain memuji SBY, dokumen ini juga mengungkapkan adanya ketakutan AS bila Wiranto menjadi pemenang Pemilu 2004. Amerika menilai hubungan kedua negara akan rumit karena Kongres menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur.
Akbar Tandjung, mantan Ketua Umum Partai Golkar, saat dikonfirmasi terkait bocoran dokumen AS itu, tak mau menuding bahwa kekalahan Wiranto pada Pemilu 2004 lalu disebabkan oleh campur tangan Amerika. Saya belum melihat adanya indikasi ke sana (campur tangan AS), katanya saat dihubungi Jumat (3/12) kemarin.
http://www.dutamasyarakat.com/artike…a-wiranto.html
————
Makanya, kalau tahun 2014 UU Politik berhasil di revisi dengan mensyaratkan minimum thereshold diatas 5% … diperkirakan parpol Islam seperti PKB, PPP, dan PAN dan sangat mungkin PKS, akan terlempar dari sistem politik karena tak akan terwakili lagi di Parlemen/DPR serta di Kabinet/Pemerintahan. Bocoran Wikileaks [un menyebut kemenangan partai sekuler dalam pemilu yad
No comments:
Post a Comment